Jangan Asal Bilas, Ini Cara Cuci Muka yang Benar Biar Enggak Jerawatan

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang mengira mencuci muka adalah hal sepele—asal wajah terasa bersih, berarti sudah cukup. Padahal, cara mencuci muka yang salah justru bisa memicu masalah kulit, mulai dari kulit kering, iritasi, sampai jerawat yang makin meradang. Dalam dunia skincare, langkah awal seperti membersihkan wajah justru menjadi pondasi penting untuk menjaga kesehatan kulit.

Sering kali, kesalahan kecil seperti penggunaan air yang terlalu panas, pembersih yang terlalu keras, atau terlalu sering mencuci muka bisa merusak pelindung alami kulit. Hasilnya? Bukan cuma jerawat, tapi juga kulit jadi lebih sensitif dan susah menerima produk skincare lain. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh cara mencuci muka yang benar agar kamu bisa mendapatkan kulit bersih dan bebas jerawat.

Cuci muka bukan sekadar ritual pagi dan malam. Ini adalah langkah penting untuk mengangkat kotoran, minyak, sel kulit mati, dan sisa makeup atau sunscreen yang menumpuk. Bila dibiarkan, penumpukan ini bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Bahkan, polusi udara yang menempel di kulit bisa mempercepat penuaan dini jika tidak dibersihkan secara tuntas.

Namun, mencuci muka yang berlebihan atau dengan cara yang salah dapat merusak skin barrier, yaitu lapisan pelindung kulit yang menjaga kelembapan dan menghalau bakteri. Ketika skin barrier terganggu, kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, kering, hingga munculnya jerawat akibat ketidakseimbangan minyak alami.

Penting juga untuk memahami bahwa tidak semua produk pembersih cocok untuk semua jenis kulit. Misalnya, kulit sensitif sebaiknya menghindari cleanser dengan alkohol atau bahan eksfoliator keras. Kulit berminyak pun tetap butuh pembersih yang lembut agar tidak memicu produksi minyak berlebih sebagai kompensasi atas kekeringan.

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), mencuci muka sebaiknya dilakukan dua kali sehari—pagi dan malam—serta setiap kali setelah berkeringat, seperti setelah olahraga. Keringat dapat membuat pori-pori terbuka dan memperangkap kotoran atau bakteri, sehingga penting segera dibersihkan untuk mencegah jerawat.

Namun, untuk kamu yang memiliki kulit sangat kering atau sensitif, mencuci muka dua kali sehari mungkin terlalu sering. Di pagi hari, kamu cukup membilas wajah dengan air hangat untuk mengangkat minyak berlebih tanpa mengganggu kelembapan alami kulit. Pembersihan secara menyeluruh cukup dilakukan di malam hari.

Di sisi lain, mencuci muka lebih dari dua kali sehari justru tidak disarankan, kecuali memang diperlukan. Terlalu sering mencuci bisa membuat kulit kehilangan minyak alaminya, memicu iritasi, dan memperburuk kondisi kulit yang rentan berjerawat. Konsistensi dan kesesuaian dengan jenis kulit adalah kunci.

Mengutip dari Healthline, Jennifer Haley, dokter kulit dari Scottsdale, Arizona mengatakan, "banyak yang percaya bahwa kita hanya perlu mencuci muka untuk menghapus riasan atau saat terlihat kotor. Padahal, mencuci muka yang dianjurkan adalah dua kali sehari."

Cara mencuci muka yang benar tidak hanya soal membilas dan mengeringkan. Ada urutan dan teknik yang perlu diperhatikan agar kulit benar-benar bersih tanpa mengalami stres atau iritasi. Berikut adalah langkah-langkah penting yang wajib kamu praktikkan:

1. Cuci Tangan Terlebih Dahulu

Sebelum menyentuh wajah, pastikan tanganmu dalam keadaan bersih. Tangan yang kotor bisa menjadi media penyebaran bakteri ke wajah dan memperparah jerawat. Banyak orang melewatkan langkah ini, padahal sangat krusial.

Mencuci tangan dengan sabun antibakteri selama 20 detik akan mengurangi risiko transfer kuman. Selain itu, tangan yang bersih membuat produk pembersih bekerja lebih efektif di wajah tanpa kontaminasi.

2. Gunakan Air Hangat (Suhu Suam-suam Kuku)

Air yang terlalu panas bisa merusak lapisan lipid pelindung kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan meradang. Sementara air yang terlalu dingin kurang efektif dalam mengangkat minyak dan kotoran. Suhu ideal adalah suam-suam kuku.

Air hangat membantu membuka pori-pori secara alami, memudahkan pengangkatan kotoran dan sebum. Setelah selesai, kamu bisa membilas wajah terakhir kali dengan air dingin untuk membantu "menutup" pori-pori kembali dan memberikan efek menyegarkan.

3. Pilih Cleanser yang Lembut dan Sesuai Jenis Kulit

Hindari sabun batang atau pembersih wajah yang mengandung alkohol tinggi, karena dapat mengikis kelembapan alami kulit. Pilih cleanser dengan label "non-comedogenic" agar tidak menyumbat pori-pori.

Untuk kulit berminyak dan berjerawat, pilih produk dengan bahan seperti salicylic acid atau tea tree oil. Sementara untuk kulit sensitif, pembersih bebas parfum dan bertekstur krim lebih cocok karena tidak menyebabkan iritasi.

4. Aplikasikan dengan Jari, Bukan Alat

Gunakan ujung jari untuk mengusap lembut pembersih ke seluruh wajah dengan gerakan memutar. Hindari penggunaan spons, waslap kasar, atau alat cuci wajah yang terlalu abrasif—ini bisa membuat kulit iritasi, terutama jika sedang berjerawat.

Usap wajah selama 20–30 detik, atau sampai satu menit jika menggunakan pembersih dengan bahan aktif. Fokus di area berminyak seperti T-zone (dahi, hidung, dagu), tapi tetap lembut—tidak perlu digosok keras.

5. Bilas Hingga Bersih dan Keringkan dengan Lembut

Pastikan tidak ada sisa sabun atau cleanser tertinggal karena bisa menyumbat pori-pori atau menyebabkan reaksi alergi. Gunakan air hangat untuk membilas, dan jangan terburu-buru.

Setelah dibilas, tepuk wajah dengan handuk lembut dan bersih. Jangan digosok karena dapat menimbulkan mikro-abrasi yang membuat kulit meradang atau iritasi. Gunakan handuk khusus wajah dan rutin cuci untuk mencegah penumpukan bakteri.

Mencuci muka saja belum cukup jika kamu ingin kulit yang benar-benar sehat dan bebas jerawat. Setelah wajah bersih, penting untuk segera mengunci kelembapan dan melindungi kulit dengan rutinitas tambahan. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu tambahkan setelah cuci muka:

1. Aplikasikan Pelembap yang Cocok

Setelah mencuci wajah, kulit cenderung kehilangan kelembapan secara cepat. Gunakan pelembap dalam waktu 1–2 menit setelah mengeringkan wajah untuk mengunci hidrasi.

Pilih pelembap dengan kandungan ceramide, hyaluronic acid, atau niacinamide yang membantu memperbaiki skin barrier. Untuk kulit berjerawat, gunakan pelembap oil-free dan non-comedogenic.

2. Gunakan Sunscreen di Pagi Hari

Paparan sinar matahari bisa memperburuk jerawat dan menyebabkan hiperpigmentasi. Sunscreen adalah perlindungan utama yang wajib kamu pakai, meskipun sedang tidak keluar rumah.

Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30 dan pastikan berlabel "broad-spectrum". Untuk kulit berminyak atau berjerawat, sunscreen gel atau bertekstur ringan bisa menjadi pilihan ideal.

3. Spot Treatment Jika Diperlukan

Jika kamu sedang mengalami jerawat aktif, kamu bisa menambahkan spot treatment dengan bahan aktif seperti salicylic acid atau benzoyl peroxide. Namun, gunakan secara bertahap dan hindari area kulit sehat agar tidak kering atau iritasi.

Spot treatment sebaiknya digunakan malam hari dan tidak dicampur dengan bahan aktif lain seperti retinol atau AHA/BHA dalam waktu bersamaan. Perhatikan reaksi kulit dan hentikan pemakaian jika muncul kemerahan berlebih.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

• Menggosok wajah terlalu kerasIni bisa merusak skin barrier dan memperparah peradangan.
• Menggunakan air panasMemicu kulit kering dan produksi minyak berlebih.
• Memakai alat atau handuk kotorMenyebarkan bakteri ke kulit dan menyebabkan jerawat baru.
• Terlalu sering cuci mukaMembuat kulit over-exfoliated dan stres.
• Gonta-ganti produk terlalu cepatKulit butuh waktu adaptasi, minimal 2–4 minggu.

Tips Tambahan untuk Efek Maksimal

• Double cleansing di malam hariMembersihkan sunscreen &...