Kairo (ANTARA) - Gerakan Palestina, Hamas, Senin (18/8), mengonfirmasi persetujuannya untuk menerima usulan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang diserahkan kemarin oleh Mesir dan Qatar.
"Gerakan Hamas dan faksi-faksi Palestina telah memberi tahu para mediator tentang persetujuan mereka untuk menerima usulan yang diserahkan kemarin oleh Mesir dan Qatar," demikian pernyataan tersebut.
Sebelumnya di hari yang sama, seorang sumber Mesir mengungkapkan kepada RIA Novosti bahwa Hamas menyetujui gencatan senjata selama gua bulan di Jalur Gaza, serta pembebasan separuh sandera Israel dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina.
"Usulan yang disetujui Hamas, yang diajukan oleh Mesir dan Qatar, mencakup penghentian sementara permusuhan di Jalur Gaza selama 60 hari, yang diharapkan akan mengarah pada perdamaian jangka panjang, serta pembebasan separuh sandera Israel dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel," katanya.
Perjanjian tersebut juga mengatur pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang diperlukan untuk memenuhi semua kebutuhan warga, tambah sumber tersebut.
Pemindahan sandera akan dilakukan dalam dua tahap, dan gerakan Palestina juga akan memindahkan jenazah korban, lapor kantor berita Al Jazeera.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Khawatir ada Hamas, AS setop pemberian visa bagi warga Gaza
Baca juga: Warga Gaza berduka atas kematian Jurnalis akibat serangan Israel
Baca juga: Hamas bertemu di Kairo bahas langkah-langkah gencatan senjata
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.