Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN (BBTN) telah mulai mengaktifkan rekening tidak aktif atau dormant sejak 1 Agustus 2025.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memastikan bahwa dana para nasabah tetap aman selama rekening tersebut dinonaktifkan hingga diaktifkan kembali.
Meski demikian, ia tidak menyebut sejauh ini sudah berapa rekening yang sudah diaktifkan kembali.
"Jadi, enggak diapa-apain itu (saldo rekening), bunganya juga ngitung, semuanya ngitung," kata Nixon dalam acara peluncuran Bale Korpora di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan penghentian sementara rekening dormant merupakan kebijakan bank guna melindungi nasabah dari penyalahgunaan rekening.
Sebab, rekening yang sudah tak aktif selama jangka waktu tertentu seperti 3, 6, bahkan 12 bulan kerap dimanfaatkan untuk keperluan transaksi ilegal.
Nixon mencontohkan sejumlah aktivitas ilegal yang kerap memanfaatkan rekening dormant seperti judi daring (judol), penipuan, hingga pencucian uang.
"Dormant ini tujuannya untuk melindungi kepentingan nasabah, supaya kalau enggak ada orangnya, takutnya ada yang menyalahgunakan (rekening)," jelasnya.
Nixon melanjutkan sebenarnya untuk mengaktifkan kembali rekening yang diblokir sementara, para nasabah BTN perlu meminta aktivasi rekening kembali, serta verifikasi secara luring (offline).
"Sehingga, kalau orang aslinya datang, kita yakin itu rekeningnya dia," jelasnya.
Sebelumnya, BTN mendukung dan mematuhi permintaan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melakukan kebijakan penghentian sementara transaksi pada rekening dormant.
Kebijakan ini dilandaskan pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Nixon mengapresiasi langkah PPATK dalam upaya mencegah penyalahgunaan rekening bank yang tidak aktif oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya kolektif untuk menjaga stabilitas dan keamanan sistem keuangan.
Pasalnya, rekening yang lama tidak aktif memiliki potensi yang besar untuk disalahgunakan.
"BTN patuh dan mengikuti ketentuan dari PPATK dan terus berkoordinasi secara aktif agar prinsip kehati-hatian dan perlindungan terhadap nasabah tetap terjaga. Kami pastikan dana nasabah dalam rekening yang terdampak tetap aman," ujar Nixon.
Untuk itu, Nixon mengimbau kepada seluruh nasabah agar aktif melakukan transaksi di rekening bank masing-masing.
"Kami menghimbau seluruh nasabah BTN untuk aktif menggunakan Bale by BTN. Ini salah satu cara agar rekeningnya tetap aktif," katanya.
Lebih lanjut, Nixon mengungkapkan bahwa proses pembukaan kembali rekening dormant atas permintaan PPATK telah dimulai secara bertahap sejak 1 Agustus 2025.
"Kami memahami kekhawatiran yang muncul di masyarakat. Karena itu, BTN berupaya menjaga proses ini tetap berjalan hati-hati, akuntabel, dan sesuai ketentuan yang berlaku," tambahnya.
Nasabah yang memerlukan informasi lebih lanjut mengenai status rekening mereka dan langkah-langkah pembukaan pemblokiran dapat mengunjungi kantor cabang BTN terdekat atau menghubungi BTN Contact Center di 1500286. Kanal resmi PPATK juga tersedia melalui email [email protected], telepon 195, atau WhatsApp 0821-1212-0195.
Baca juga: BTN bidik nasabah super kaya lewat layanan "private banking"
Baca juga: BTN genjot penghimpunan dana murah di sisa tahun 2025
Baca juga: Rayakan HUT RI, BTN hadirkan paket kredit perumahan selama Agustus
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.