Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI di Astana M. Fadjroel Rachman dan Menteri Energi Kazakhstan Yerlan Akkenzhenov menyepakati bahwa potensi besar kerja sama kedua negara di bidang energi perlu segera diwujudkan demi kemaslahatan masyarakat kedua negara.
"Draft MoU rencananya ditandatangani Menteri ESDM RI dan Menteri Energi Kazakhstan saat kunjungan kenegaraan tingkat Kepala Negara. MoU Energi akan menjadi payung kerja sama, tidak hanya antar pemerintah tetapi juga rujukan kerja sama B-to-B", kata Dubes Fadjroel.
Dalam siaran pers KBRI Astana di Jakarta, Kamis, Fadjroel optimis bahwa dengan adanya MoU tersebut, maka hubungan kerja sama kedua negara di sektor energi akan semakin maju.
Kedua pihak membicarakan peluang pengembangan kerja sama energi di bidang hulu dan hilir minyak dan gas, energi terbarukan, serta pengembangan kebijakan dan riset.
Dubes menyampaikan perkembangan dialog penjajakan kerja sama antara Pertamina dan Kazmunaygas (perusahaan migas nasional Kazakhstan), yang diharapkan finalisasi MoU dan realisasi konkret kerja sama energi tersebut akan mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya di bidang ketahanan energi.
Sementara itu, Menteri Yerlan berkomitmen untuk segera memfinalisasi MoU bidang energi kedua negara yang telah disampaikan oleh pihak Indonesia dan sedang dikaji kementerian/lembaga Kazakhstan.
Dubes Fadjroel melakukan pertemuan dengan Menteri Yerlan dalam rangka memperkuat kerja sama Indonesia-Kazakhstan di bidang energi.
Pada pertemuan tersebut, Dubes didampingi oleh Tenaga Ahli (TA) Menteri ESDM bidang Percepatan Produksi, Investasi dan Manajemen Risiko, M Iksan Kiat.
Iksan menyampaikan kepada Menteri Yerlan tentang peluang investasi di bidang Hilirisasi Migas di Indonesia, khususnya pembangunan storage dan refinery dan juga counter investasi di hulu migas.
"Menteri Yerlan sangat antusias membangun kerja sama berkelanjutan Dan berharap segera bertemu Menteri ESDM RI Bahlil di Astana, mengingat potensi kecocokan tidak hanya terletak pada kesamaan politiknya bebas aktif, tapi juga pada kedua menteri yang muda, progresif dan enerjik. Saya yakin kedua bangsa ini bisa tumbuh pesat bersama," katanya.
Iksan mengaku sangat terbantu dengan dukungan KBRI Astana yang sangat proaktif dan akomodatif dalam upaya menjembatani kerja sama kedua negara di bidang energi. "Karena dukungan itu, kami optimis dapat mewujudkan ide-ide cemerlang kolaborasi kedua negara" katanya.
Disebutkan bahwa Kazakhstan merupakan ekonomi termaju di Asia Tengah yang kaya akan migas dan mineral, dengan produksi minyak bumi mencapai 1,8 juta barel per hari.
Produksi migas beserta mineral lain termasuk tanah jarang membuat Kazakhstan menjadi pemain kunci di pasar energi global.
Baca juga: Kazakhstan tegaskan komitmen perkuat hubungan ekonomi dengan Indonesia
Baca juga: KBRI Astana tingkatkan citra Indonesia lewat diplomasi pendidikan
Baca juga: KBRI Astana: Hubungan RI dengan Kazakhstan-Tajikistan terus meningkat
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.