Asal Ada Insentif Pajak, Potensi Filantropi Rp665 T Bisa Terlampaui!

2 days ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas memperkirakan total estimasi potensi kegiatan filantropi di Indonesia mencapai Rp 649,5-665,5 triliun per tahun. Adapun, filantropi adalah aktivitas memberi dan peduli terhadap sesama dengan landasan yang kuat dan terorganisir.

Ketua Badan Pengurus Filantropi Indonesia Rizal Algamar meyakini potensi tersebut dapat terwujud. Pasalnya, masyarakat Indonesia pada umumnya memang gemar berbagi.

"Karena banyak sekali masyarakat kita yang mendonasi bagai tangan kanan, tangan kiri, tapi enggak tahu ya, kan istilahnya seperti itu ya," ujar Rizal kepada wartawan setelah acara Pembukaan Filantropi Festival 2025, Senin (4/8/2025).

Bahkan, potensi hingga Rp 666,5 triliun dapat terlampaui jika ada insentif pajak yang diberikan kepada para filantropi.

"Apalagi misalnya ada ditopang oleh insentif pajak ya, nah itu akan lebih luas lagi. Saya yakin mungkin tidak hanya segitu, mungkin lebih dari Rp 600 triliun potensi dana filantropi di Indonesia," ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bappenas, potensi sumber filantropi tiap tahunnya antara lain sebesar Rp 327 triliun berasal dari zakat, infaq, dan sedekah.

Sementara wakaf berpotensi menyumbang Rp 180 triliun, sumber filantropi Kristen atau Katolik sebesar Rp 61 triliun, filantropi Hindu, Buddha, dan Konghucu berpotensi menyumbang Rp 1,5 triliun dan CSR korporasi diperkirakan dapat menyumbang Rp 80-96 triliun.

Namun, sumber pendapatan filantropi keagamaan seperti Zakat bukanlah bagian dari penerimaan negara.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 zakat hanya dihitung sebagai pengurang penghasilan kena pajak. Tujuan pengurangan tersebut adalah sebagai bentuk keselarasan antara kewajiban membayar zakat dan perpajakan.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Leonardo Teguh menjelaskan pihaknya tengah menyusun sistem sertifikasi bagi individu dan perusahaan yang aktif dalam kegiatan filantropis.

Salah satunya melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG).

"Dimana dari registrasi itu akan dikeluarkan semacam sertifikat bagi semua pemangku kepentingan yang sudah berkontribusi kepada SDG," ujar Leonardo kepada wartawan setelah acara Pembukaan Filantropi Festival 2025, Senin (4/8/2025).

Menurutnya, sertifikasi tersebut nantinya dapat dimanfaatkan perusahaan sebagai bagian dari indikator keberlanjutan. Seperti Environmental, Social, and Governance (ESG).

"Sertifikasi ini akan menjadi bagian yang akan digunakan sebagai bagian dari ESG contohnya untuk perusahaan. Ini adalah satu yang sekarang sedang kami siapkan," ujarnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Menteri Agama Ajak Umat Muslim Rajin Bayar Zakat

Read Entire Article