Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital menilai program pendidikan gratis Sekolah Rakyat, yang saat ini sedang berjalan, dapat memutus lingkaran kemiskinan di Indonesia.
“Ada juga Sekolah Rakyat. Sekolah rakyat ini sedang memproses pembangunan 100 sekolah unggul dan bisa memutus lingkaran kemiskinan,” kata Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi Fifi Aleyda Yahya di Jakarta, Sabtu.
Anak-anak yang bersekolah di Sekolah Rakyat sudah mendapat izin dari masing-masing orang tua. Mereka mengenyam pendidikan di sekolah asrama tersebut sesuai dengan jenjang pendidikan, yaitu SD, SMP dan SMA.
“Dengan izin dan restu dari orang tua, mereka akan tinggal di asrama untuk mendapatkan pendidikan. Dan Insya Allah, anak-anak ini nanti akan mengangkat derajat orang tuanya,” ujar Fifi.
Baca juga: Presiden tersentuh dengar testimoni siswa Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat merupakan program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Siswa Sekolah Rakyat mendapatkan pendidikan formal pada siang hari dan pendidikan karakter pada malam hari. Selain mata pelajaran formal, kurikulum Sekolah Rakyat juga memuat materi tentang nilai-nilai agama, kepemimpinan dan keterampilan hidup.
Menurut data Kementerian Sosial, yang menjadi pelaksana teknis program tersebut, direncanakan 165 Sekolah Rakyat rintisan beroperasi tahun ini, seratus diantaranya sudah beroperasi pada Juli dan Agustus.
Pembangunan tahap pertama Sekolah Rakyat tersebar di berbagai wilayah Indonesia, yaitu 22 di Sumatera, 48 di Jawa, empat di Bali dan Nusa Tenggara, empat di Kalimantan, 15 di Sulawesi, empat di Maluku dan tiga di Papua.
Pada Jumat (22/8), Presiden Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat di Jakarta, yang dihadiri oleh 154 kepala sekolah dan 2.221 guru.
Baca juga: Beri arahan ke guru Sekolah Rakyat, Presiden: Buat siswa gembira
Baca juga: Mensos: 165 Sekolah Rakyat beroperasi pada 2025
Baca juga: Mendikdasmen sebut deep learning-mapel koding AI masuk Sekolah Rakyat
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.