Sei Rampah (ANTARA) - Sedikitnya 146 rumah di kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mengalami rusak rusak ringan maupun berat akibat terjangan angin puting beliung yang melanda daerah itu pada Jumat (22/8) malam.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Serdang Bedagai Abdurrahman Purba di Seirampah, Sabtu, mengatakan, angin puting beliung yang melanda empat kecamatan di Serdang Bedagai tersebut merusak ratusan rumah milik warga.
"Total sementara ada 146 rumah mengalami rusak berat dan ringan di empat kecamatan," katanya.
Rinciannya, kata dia, sebanyak 109 rumah rusak di Kecamatan Teluk Mengkudu, 28 rumah rusak di Kecamatan Tanjung Beringin, 11 rumah rusak di Kecamatan Sei Bamban, dan 8 rumah rusak di Kecamatan Sei Rampah.
Baca juga: Bangunan depan Puskesmas di Karawang ambruk dihempas angin kencang
Menindaklanjuti kejadian ini Wakil Bupati Sergai, Adlin Tambunan dijadwalkan akan turun langsung ke lokasi untuk meninjau dampak bencana dan kebutuhan warga terdampak.
"Rencananya sore ini Pak Adlin Tambunan akan langsung meninjau ke lokasi bencana," ucap Abdudrahman.
Salah satu warga yang terdampak, Latif (49), pemilik kios pupuk di Desa Pasar Baru, mengaku mengalami kerugian besar akibat angin kencang yang menerbangkan atap rumah dan kios miliknya.
"Semua pupuk dan obat-obatan pertanian basah akibat atap seng kios diterbangkan angin kencang," kata Latif.
Baca juga: Dua bangunan pemerintah di Gorontalo roboh akibat angin puting beliung
Ia menambahkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat dirinya dan istri sedang beristirahat di dalam rumah.
"Melihat suara seng terbang, istriku terkejut dan trauma karena dia belum pernah mengalami seperti tadi malam," ungkapnya.
BPBD setempat saat ini masih melakukan pendataan dan koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan untuk memastikan seluruh dampak dan kebutuhan warga yang terdampak.
Baca juga: Sejumlah rumah warga di Bangka rusak akibat angin puting beliung
Pewarta: Juraidi dan Darmawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.