TEMPO.CO, Badung - Sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terpantau tengah berkumpul di salah satu hotel di kawasan Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Jumat, 1 Agustus 2025. Menurut amatan Tempo sekitar pukul 10.05 WITA, para kader sudah memenuhi bus di area parkir hotel. Sementara beberapa dari mereka masih berada di luar bus.
Para kader mengenakan seragam khas PDIP berwarna merah, lengkap dengan logo bantengnya. Tanda pengenal bertali putih menggantung di leher para kader. Terdapat angka “6” dan tulisan “kongres” di kartu identitas itu. Selain itu, ada frasa “Satyam Eva Jayate” dan “berderap dalam satu rampak barisan” tercantum pada tanda pengenal mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Isu mengenai pelaksaan kongres ke-6 PDIP makin menguat setelah agenda bimbingan teknis atau bimtek diselesaikan lebih cepat dari jadwal. Kegiatan tersebut mulanya direncanakan berlangsung hingga Jumat, 1 Agustus 2025. Namun, agenda bimtek yang dibuka pada Rabu pagi, 30 Juli 2025, langsung ditutup di hari itu juga oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Bidang Politik Puan Maharani.
Pada Kamis, 31 Juli 2025, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus tak menampik bahwa hingga kini para kader masih menetap di Bali. “Ya, kan sayang ya, cuma satu hari di Bali. Pasti masih ada yang bawa keluarga,” kata Deddy ketika ditemui di kawasan Kuta Selatan, Badung, Bali.
Menurut Deddy, sia-sia apabila kader yang terbang dari wilayah yang jauh seperti Papua maupun Kalimantan Utara hanya menetap di Bali dalam waktu yang singkat. “Satu hari pulang kan mubazir. Jadi ya masih banyak lah di sini pasti,” kata anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Menyoal apakah agenda bimtek dipercepat untuk penyelenggaraan kongres yang bakal mengukuhkan Megawati Soekarnoputri kembali menjadi ketua umum, Deddy hanya menjawab, “Kalau (bimtek) bisa dipercepat, ngapain diperlama-lama?”
Adapun ihwal pelaksanaan kongres, Deddy Sitorus meminta publik menunggu. “Kapan pun ditetapkan, itulah waktunya. Mari sama-sama kita menunggu,” kata dia.
Pelaksanaan kongres ke-6 PDIP sudah berulang kali diundur. Kongres terakhir digelar pada 2019 di Pulau Dewata. Dalam siklus organisasi, kongres partai biasanya digelar setiap lima tahun sekali, sehingga pelaksanaan kongres seharusnya sudah dilakukan PDIP pada 2024. Namun, partai berlambang banteng moncong putih itu mengundur kongres keenamnya karena bersamaan dengan agenda pemilihan umum 2024 dan pemilihan kepala daerah serentak 2024. Kongres ke-6 partai ini lantas ditunda dan dijadwalkan pada April 2025. Tapi kongres tersebut tak juga terealisasi di April lalu.
Secara terpisah, Puan Maharani menyatakan masih menunggu informasi lengkap dari pimpinan tertinggi partai soal jadwal kongres ke-6 partai banteng dihelat. “Belum tahu, nanti kita tunggu arahan selanjutnya dari DPP Partai,” ujar Ketua DPR itu usai memberikan pengarahan dalam pembukaan bimtek anggota legislatif Fraksi PDIP, di Bali Beach Convention Center, Sanur, Denpasar, Bali pada Rabu, 30 Juli 2025.
Ketika kembali ditanya mengenai apakah kongres digelar pada 1 Agustus 2025, Puan hanya menjawab, “Secepatnya, Insya Allah.”
Sejumlah isu yang berkembang bahwa PDIP akan menggelar kongres ke-6 setelah pembacaan putusan kasus dugaan korupsi terhadap Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto divonis 3 tahun 6 bulan dalam kasus suap terhadap anggota Komisi Pemilihan Umum mengenai penggantian antarwaktu anggota DPR periode lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat pekan lalu.
Adapun semalam, Kamis, 31 Juli 2025, DPR menyatakan menyetujui pemberian amnesti kepada Hasto Kristiyanto. Usulan pemberian amnesti itu berdasarkan Surat Presiden Nomor R42/Pres 07.2025 tertanggal 30 Juli 2025. "Pemberian persetujuan tentang amnesti terhadap 1.116 orang yang telah terpidana diberikan amnesti termasuk Hasto Kristiyanto," ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.