Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto di hadapan jajaran menterinya saat Sidang Kabinet Paripurna menyebut arah kebijakan bidang pangan yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah tepat, terbukti dengan cadangan pangan yang dikuasai oleh negara saat ini terbesar sepanjang sejarah.
“Saudara-saudara, alhamdulillah arah kita di bidang pangan cukup berhasil. Cadangan yang ada di pemerintah sekarang terbesar sepanjang sejarah. Nilai tukar petani meningkat dan nanti menteri-menteri akan laporan masing-masing. Ini sebagai pembukaan. Tetapi di sini saya tekankan bahwa strategi kita ternyata berada di arah yang sudah benar,” kata Presiden Prabowo saat memberikan pengarahan kepada para menteri saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu.
Presiden kemudian menekankan kemampuan suatu negara memproduksi pangan merupakan faktor penting menjaga kedaulatan bangsa.
Baca juga: Prabowo sampaikan produksi pangan dalam kondisi aman dan kuat
“Selalu bangsa kita diganggu, bahkan dirusak melalui pangan. Kalau ada bangsa lain yang ingin merusak kita, dia akan merusak pangan kita. Alhamdulillah dengan langkah-langkah yang cepat dan terus terang saja dengan transisi yang baik antara Presiden Joko Widodo dan saya, maka kita bisa dalam posisi sekarang, produksi pangan kita bisa saya sampaikan berada dalam kondisi yang aman dan kuat," kata Presiden Prabowo.
Oleh karena itu, Presiden memuji kinerja jajarannya yang bekerja keras menindaklanjuti visi ketahanan pangan dan menjalankan program-program mewujudkan swasembada pangan.
"Terima kasih kepada semua pihak yang mencapai ini. Ini juga hasil kerja sama, hasil team work. Menteri Pertanian dibantu oleh menteri-menteri lain, didorong oleh Menteri Keuangan, dibantu oleh TNI dan Polisi juga Kejaksaan," kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu siang, didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sidang Kabinet Paripurna kali ini merupakan yang kedelapan kalinya digelar selama pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran sejak keduanya resmi menjabat pada 20 Oktober 2024.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.