Mendikdasmen soroti banyak anak Indonesia tidak bisa baca jam analog

4 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
...Padahal dari situ (jam analog) dia (murid) tidak hanya mengenal angka-angka dan jam berapa tapi juga sudut-sudut. Itu numerasi

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyoroti banyaknya anak Indonesia yang tidak mampu membaca jam analog akibat dari rendahnya kemampuan numerasi.

“Sebagian anak-anak kita itu tidak mampu membaca jam analog, membaca jam digital itu bisa karena ada angkanya. Tetapi, ketika sudah jam analog ada jarum panjang, ada jarum pendek itu tidak semuanya bisa membaca,” kata Mendikdasmen Mu'ti dalam kegiatan Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional di SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta Barat pada Selasa.

Ia menilai jam analog memungkinkan murid belajar matematika, seperti tentang angka dan sudut sehingga hal tersebut menjadi contoh nyata terkait penerapan kemampuan numerasi dalam kehidupan sehari-hari.

"Padahal dari situ (jam analog) dia (murid) tidak hanya mengenal angka-angka dan jam berapa tapi juga sudut-sudut. Itu numerasi," imbuhnya.

Karena itu, Mu'ti mengajak seluruh pihak, khususnya pihak sekolah dan orang tua agar menguatkan penanaman kemampuan numerasi dalam kehidupan sehari-hari kepada anak-anak.

Selain mampu membaca jam analog, ia juga ingin anak-anak Indonesia dapat berhitung perkalian dasar tanpa menggunakan alat bantu kalkulator.

“Jangan sampai ketika ada pertanyaan empat kali empat sama dengan berapa? Nah jawabannya 16 itu harus pakai kalkulator dihitungnya,” katanya.

Lebih lanjut, ia pun menambahkan kemampuan numerasi dapat ditingkatkan melalui kebiasaan-kebiasaan yang menyenangkan, yang salah satunya melalui peluncuran Gerakan Numerasi Nasional (GNN) sebagai gerakan nasional.

Baca juga: Mendikdasmen: Asesmen literasi-numerasi MPLS bukan penentu kelulusan

“Saya berharap ini tidak sekedar menjadi seremonial belaka, tapi harus menjadi bagian dari gerakan bersama untuk membangun budaya numerasi, sebagai bagian dari kita membangun generasi Indonesia yang kuat, generasi Indonesia yang hebat,” ujar Mu'ti.

Karena itu, ia berharap pembiasaan numerasi tersebut tidak hanya diselenggarakan di sekolah, namun juga di rumah.

“Karena itu, perlu juga ibu bapak orang tua yang juga membiasakan anak-anak dengan numerasi. Belajar tidak terbatas di bangku sekolah, tapi juga bisa kita laksanakan di rumah,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani menerangkan peluncuran gerakan tersebut ditandai pula dengan peresmian Taman Numerasi di 140 sekolah dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, yang tersebar di 16 provinsi dan 13 desa.

Baca juga: Kemendikdasmen luncurkan Gerakan Numerasi Nasional, kejar skor PISA

Selain peresmian Taman Numerasi, pihaknya juga telah menyusun sederet kegiatan sebagai bagian dari Gerakan Numerasi Nasional, mulai dari penayangan beberapa siniar tematik, seperti Jumat Numerasi dan Siniar Bincang Numerasi, BIMTEK Matematika Gembira yang memberikan pembekalan bagi guru, hingga penerbitan buku panduan numerasi bagi orang tua.

“Gerakan ini tidak hanya berbasis kota, tapi juga ada di desa-desa yang menjadi lokus sehingga gerakan ini diselenggarakan secara nasional,” tegas Nunuk.

Sebagai informasi, target skor PISA untuk Indonesia dalam RPJMN 2025-2029 adalah 409 untuk membaca dan 419 untuk matematika.

Baca juga: Ajak masyarakat ubah persepsi, Mendikdasmen: Numerasi itu mudah

Baca juga: Ketua Komisi X DPR ajak anak Indonesia tidak takut matematika

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article