Malaysia tercatat sebagai salah satu negara tujuan ekspor utama kopi olahan Indonesia, bersama Filipina, Uni Emirat Arab (UEA), Thailand, dan Rusia.
“Permintaan kopi olahan Indonesia dari luar negeri terus meningkat, dan Malaysia menjadi salah satu pasar terbesar kita,” ujar Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza dalam pembukaan acara Specialty Indonesia di kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (4/8).
Faisol menambahkan, pada ajang Specialty Coffee Expo 2025 di Amerika Serikat, kopi specialty dari berbagai daerah di Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 30 juta.
Hingga saat ini, sebanyak 54 jenis kopi Indonesia sudah mengantongi sertifikasi Indikasi Geografis (IG), menandakan keunikan dan kualitas kopi dari berbagai wilayah.
Laporan Economics of Coffee 2024 juga menempatkan Indonesia di posisi ke-4 produsen kopi terbesar dunia, menyumbang sekitar 6,8 persen dari total produksi global. RI berada di bawah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.
Sebagian besar produksi kopi Indonesia masih didominasi robusta (73 persen), sementara arabika menyumbang 27 persen. Dari total produksi, 65 persen diserap industri nasional, dan konsumsi domestik tercatat 1,2 kg per kapita per tahun.