Berpikir Kritis, Bukan Sekedar Teknik Intelektual

1 month ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Image Dr. Heru Siswanto, M.Pd.I

Pendidikan dan Literasi | 2025-06-17 10:02:45

Gambar: Ilustrasi Berpikir Kritis/Sumber: Pixabay.com

Berpikir Kritis, Bukan Sekedar Teknik Intelektual

Oleh: Dr. Heru Siswanto, M. Pd.I*

Dalam ruas kehidupan, kita akan menemui berbagai fenomena kejadian yang selalu menghampiri dengan berbagai varian rasanya yang menguras tenaga, pikiran, dan waktu kita. Mengingat juga kehidupan saat ini dipenuhi dengan yang namanya opini recehan, bahkan terkadang adanya narasi sepihak yang mewarnai baranda media sosial kita.

Untuk itu, pentingnya berpikir kritis dalam hal ini akan menjadikan seseorang untuk tidak langsung menerima informasi begitu saja.

Melainkan akan memeriksanya terlebih dahulu, mulai dari informasinya dari mana?.....siapa yang menyampaikannya?....apa tujuannya?.....dan apakah ada bukti yang pendukungnya?.....nilai manfaatnya apa?.....

Mengingat saat ini, banyak juga berita yang dibingkai dengan pilihan kata yang memukau perhatian khalayak. Tujuan utamanya untuk membentuk persepsi tertentu berangkat dari opini recehan, narasi sepihak tanpa adanya tanggungjawab. Sebab ada niat terselubung didalamnya.

Oleh karena itu kemampuan kita berpikir kritis ini akan menjadi perisai diri sepanjang masa. Tanpa adanya berpikir kritis, seseorang akan mudah dimanfaatkan oleh pihak lain dengan niat jahatnya yang terselubung.

Dalam rumus originals-nya "apa yang tampak benar belum tentu benar" begitu pula sebaliknya "apa yang terlihat salah belum tentu salah."

Sedangkan diantara yang menjadi suatu bukti awal kejahatan terselubung merajalela antara lain sebab adanya manipulasi yang berserakan dan kehadiran propaganda yang bekerjasama dengan memanfaatkan emosi meledak-ledak tanpa kejernihan berpikir, menyederhanakan realitas agar mudah diterima, dan mengulang-ngulang pesan agar diterima sebagai kebenaran yang mutlak.

Hemat katanya, mereka tidak menginginkan masyarakat berpikir terlalu dalam karena dikhawatirkan akan ketahuan niat jahatnya; masyarakat diminta cukup percaya dan patuh saja, tanpa terlalu banyak bertanya yang menimbulkan sangsi nantinya.

Pada akhirnya disinilah berpikir kritis menjadi ancaman tersendiri bagi mereka. Alasan yang mendasarinya adalah orang yang mampu menganalisis secara benar akan selalu bertanya, bahkan secara tegas menggugatnya, dan pada akhirnya akan bebas dari kendali informasi palsu yang merusak tatanan masyarakat.

Sehingga nilai filosofinya dalam hal ini adalah pentingnya berpijak pada kebebasan intelektual dalam kehidupan bermasyarakat dengan berbagai fenomena kejadian yang selalu menghampiri, dengan berbagai varian rasanya yang penuh dengan sensasi. Untuk itu, berpikir kritis bukanlah sekadar teknik intelektual semata, akan tetapi suatu tindakan pembebasan dari lingkaran kerusakan. Dan, berpikir kritis, akan membentuk manusia yang tidak sekadar mengikuti arus kehidupan, melainkan mengantarkan kita mampu menentukan sikap berdasarkan pemahaman yang sadar dengan penuh tanggungjawab.

Simpulnya, dalam kehidupan masyarakat yang sehat (memiliki adab dan beradab), berpikir kritis adalah pondasi untuk menyemai demokrasi, menghadirkan ruang dialog, dan menemukan relasi kebenaran (penting terus diperjuangkan-dicari) bukan diterima begitu saja tanpa syarat yang menyertainya.

Semoga Bermanfaat.......

*Ketua Program Studi dan Dosen PAI-BSI (Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner) Pascasarjana IAI Al-Khoziny Sidoarjo; Dosen PAI-Terapan Poltek Pelayaran Surabaya; Pengurus Lembaga Takmir Masjid PCNU Sidoarjo; Ketua Lembaga Dakwah MWCNU Krembung.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article