Nilai ekspor nonmigas Indonesia dari Januari sampai Juni 2025 ke 13 negara tujuan mencapai USD 88,54 miliar. Angka ini naik 9,71 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan periode Januari–Juni 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan terjadi karena adanya peningkatan nilai ekspor ke beberapa negara tujuan utama seperti Amerika Serikat (AS) dan China. Terkait negara tujuan utama, sampai saat ini China masih menjadi tujuan nomor satu untuk ekspor non migas Indonesia.
Selama paruh pertama 2025, ekspor non migas ke China mencapai USD 29,3 miliar. Angka ini meningkat sebesar 8,30 persen secara tahunan (YoY) meski mengalami sedikit penurunan bulanan sebesar-6,06 persen.
Berdasarkan data BPS, China berkontribusi sebesar 22,83 persen terhadap total ekspor nonmigas nasional periode Januari sampai Juni 2025.
“Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi dan baja, bahan bakar mineral, dan nikel dan barang daripadanya,” tulis BPS dalam laporannya dikutip Minggu (3/8).
Pada posisi kedua ditempati oleh AS dengan nilai ekspor USD 14,78 miliar. Ekspor ke Negeri Paman Sam itu melonjak 33,49 persen secara tahunan (YoY), namun mengalami koreksi bulanan-2,05 persen. AS menyumbang 11,52 persen dari total ekspor non migas Indonesia periode Januari sampai Juni 2025.
Di posisi selanjutnya terdapat India. Nilai ekspor non migas ke India tercatat ada pada USD 8,97 miliar pada periode Januari sampai Juni 2025.
Meski menjadi yang terbesar di urutan keempat, angka itu turun 16,19 persen secara tahunan. India tetap menjadi tujuan ekspor utama ketiga dengan kontribusi 6,99 persen.
Tak hanya India, penurunan ekspor non migas juga terjadi pada ekspor ke Jepang sebesar USD 1,94 miliar atau turun 21,42 persen dan ekspor ke Australia yang ada pada USD 429,8 juta atau turun 19,17 persen secara tahunan (YoY).
Mengisi posisi kelima, ada Malaysia yang menjadi negara tujuan ekspor non migas dengan nilai USD 5,92 miliar selama periode Januari sampai Juni 2025. Angka ini naik 17,30 persen secara tahunan. Kontribusinya terhadap total ekspor non migas Indonesia mencapai 4,61 persen.
BPS juga mencatat dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor non migas terbesar Januari–Juni 2025, semua komoditas mengalami peningkatan, kecuali bahan bakar mineral yang mengalami penurunan sebesar 21,20 persen atau USD 4,12 miliar.
Sementara komoditas dengan peningkatan tertinggi adalah lemak dan minyak hewani atau nabati dengan USD 3,7 miliar atau meningkat 30,62 persen.