INFO NASIONAL - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) berhasil memberdayakan Ponco Sulistiawati, mustahik pelaku UMKM asal Bogor, Jawa Barat, yang sukses mengembangkan usaha kue rumahan dengan omzet mencapai Rp27 juta per bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usaha kue bernama “Na’ma” yang dirintis Ponco Sulistiawati sejak 2014, menawarkan berbagai produk, mulai dari bolen, banana crispy, dan bolu gulung, hingga aneka kue kering dan basah yang dipasarkan secara pre-order (PO) dan dibantu oleh reseller melalui WhatsApp.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, mengapresiasi pencapaian tersebut. Dia menilai keberhasilan Ponco Sulistiawati menjadi contoh nyata dampak zakat dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. “Keberhasilan Bu Ponco adalah kebanggaan bagi kita semua. Ini adalah hasil dari kolaborasi antara keuletan mustahik, dukungan para muzaki, serta sistem pembinaan yang berkelanjutan dari BAZNAS,” kata Saidah, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Saidah menambahkan, BAZNAS akan terus mendorong penguatan program pemberdayaan UMKM seperti BMD agar semakin banyak mustahik yang naik kelas dan mandiri secara ekonomi. Dia juga mengajak para muzaki untuk terus menunaikan zakat melalui BAZNAS.
“Kami ingin mustahik tidak hanya sekadar menerima bantuan, tetapi menjadi pelaku ekonomi yang tangguh. Dari pelatihan hingga fasilitasi izin usaha, hingga penguatan jaringan pemasaran semua itu kami dorong agar mereka benar-benar mandiri,” ujarnya.
Penerima Manfaat Program BMD Desa Cibadak Bogor, Ponco Sulistiawati, menyampaikan rasa syukur dan bahagianya atas bantuan BAZNAS. Diamengaku mendapatkan banyak manfaat dari program tersebut, mulai dari kemudahan pengurusan perizinan, pelatihan usaha, hingga bantuan fasilitas produksi. "Bantuan yang paling saya rasakan dari BAZNAS adalah kemudahan dalam pengurusan perizinan usaha. Dulu prosesnya sangat rumit dan bisa memakan waktu hingga sebulan. Dengan bantuan BAZNAS, prosesnya jauh lebih cepat dan tanpa biaya," kata Ponco.
Dalam sehari, dirinya pun dapat memproduksi 20 hingga 40 box. "Dari situ, alhamdulilah omzet bulanan bisa mencapai sekitar Rp27 juta,” ujarnya.
Sebelum membuka usaha, Ponco merupakan seorang tenaga pendidik. Namun demi fokus mengurus keluarga, dirinya memutuskan resign dan mencari penghasilan dari rumah.
"Alhamdulillah, ternyata dari dapur rumah saya bisa mendapatkan rezeki baru. Dari hasil penjualan, saya juga selalu menyisihkan minimal 2,5 persen untuk berzakat dan berbagi sebagai bentuk rasa syukur,” kata Ponco.
Saat ini, Ponco juga mempekerjakan tenaga harian untuk membantu produksi saat pesanan tinggi. Ke depan, dia berharap bisa membuka outlet dan merekrut karyawan tetap jika pemasaran semakin stabil.
“Sebagai mustahik yang sudah merasakan langsung manfaat dari program BAZNAS, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh muzaki. Semoga amal mereka dibalas Allah di Yaumul Hisab," ucapnya.
Ponco pun mengajak masyarakat yang baru merintis usahanya untuk tidak ragu memulai usaha. “Mulai saja dulu dan jalani saja dengan yakin dan tawakal. Fokus pada proses, buat produknya, insya Allah pembeli akan datang. Jangan terlalu khawatir dengan risiko,” ujarnya. (*)