Ilustrasi berbuat baik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menjelaskan bahwa ada petunjuk dari Allah SWT yang sangat jelas berisi tiga perintah dan tiga larangan.
Perintah dan larangan itu sangat jelas membedakan mana perbuatan manusia yang baik dan mana perbuatan manusia yang jahat.
Sosok bernama lengkap Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah itu dalam tafsirnya menuliskan, tiga hal yang diperintahkan oleh Allah SWT supaya dilakukan sepanjang waktu sebagai bukti dari taat kepada Allah SWT yaitu yang pertama adalah adil.
Adil adalah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak kepada yang berhak dan jangan berlaku zalim aniaya.
Lawan dari adil adalah zalim, yaitu memungkiri kebenaran karena hendak mencari keuntungan bagi diri sendiri, mempertahankan perbuatan yang salah sebab yang bersalah itu adalah kawan atau keluarga sendiri.
Maka selama keadilan itu masih terdapat dalam kehidupan masyarakat, maka selama itu pula hubungan masyarakat akan aman sentosa, timbul amanat dan saling percaya.
Kedua, manusia juga diperintahkan melatih diri berbuat ihsan. Ihsan mengandung dua maksud, pertama selalu mempertinggi mutu amalan, berbuat yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga kian lama tingkat iman itu kian naik.
BACA JUGA: ‘Tuhan tidak Adil’, Benarkah Kalimat Ini dan Bolehkah Diucapkan Muslim?
Di dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang sahih, "AI-Ihsan adalah engkau sembah Allah seakan-akan engkau melihat Allah itu. Maka jika engkau tidak melihat Dia, namun Dia tetap melihat engkau."
Maksud ihsan yang kedua adalah kepada sesama makhluk, yaitu berbuat lebih tinggi lagi dari keadilan.