INFO NASIONAL – Menteri Imigrasi dan Pemasyaratan (Kemenimipas), Agus Andrianto menegaskan siap mendukung program prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto yakni cek kesehatan gratis untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan pemberian bantuan sosial, khitanan massal, dan donor darah, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Tangerang, pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, klinik maupun tenaga kesehatan yang berada di Lapas maupun Rumah Tahanan Negara (Rutan) di bawah Kemenimipas tidak hanya melayani warga binaan, melainkan juga masyarakat umum, terutama untuk kepentingan pelaksanaan program cek kesehatan gratis.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Pak wali kota, saya persilakan Bapak untuk memanfaatkan tenaga kesehatan kami untuk membantu pengecekan kesehatan gratis yang menjadi salah satu prioritas kebijakan bapak Presiden,” ujarnya.
Agus juga mengajak pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat untuk bekerja sama atau berkolaborasi. Ia pun memerintahkan para kepala lapas/rutan untuk menjalin jejaring dengan pemerintah setempat. “Karena saya yakin, yang perlu diajarkan di bangsa kita adalah kolaborasi, kerja sama. ” katanya.
Program cek kesehatan gratis yang bertajuk “Satu Sehat, Semua Sehat” ditetapkan sebagai program prioritas lantaran Indonesia menghadapi beban ganda kesehatan dari penyakit bawaan seperti jantung, hipotiroid, dan talasemia, hingga penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan diabetes yang kini menyebar luas di usia muda.
Hampir 93 persen anak mengalami gigi berlubang, 1 dari 5 balita mengalami stunting, dan 1 dari 3 orang dewasa hidup dengan tekanan darah tinggi. Sayangnya, mayoritas baru memeriksakan diri saat penyakit sudah parah dan biaya sudah tinggi. Dengan keterlibatan Kemenimipas, diharapkan skrining kesehatan dapat lebih menjangkau kelompok rentan dan warga terpencil sehingga tercipta sistem kesehatan preventif.
Untuk diketahui, pada 2025 pemerintah pusat menargetkan program cek kesehatan gratis menjangkau paling kurang 60 juta penerima. Program ini ditargetkan dapat menurunkan angka stunting, mendeteksi lebih dini penyakit katastropik, memperkuat budaya hidup sehat, dan mengurangi biaya rumah tangga akibat keterlambatan diagnosis. (*)