Phnom Penh (ANTARA) - Tim pengamat sementara (interim observer team/IOT) ASEAN pada Kamis (14/8) mengunjungi wilayah perbatasan Kamboja-Thailand.
Dipimpin oleh atase militer Malaysia untuk Kamboja, IOT, yang beranggotakan atase militer dari Brunei, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam, mengunjungi desa-desa di Provinsi Banteay Meanchey, tempat angkatan bersenjata Thailand memasang kawat berduri dan ban serta beberapa pos pemeriksaan perbatasan, menurut Wakil Sekretaris Negeri sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Letnan Jenderal Maly Socheata.
"Sekali lagi, Kamboja menyerukan kepada Thailand untuk menjunjung tinggi semangat gencatan senjata guna mencapai penyelesaian damai atas masalah ini sesuai dengan prinsip hukum internasional, memastikan hasil yang adil, tidak memihak, dan setara yang akan membawa perdamaian dan kemakmuran bagi kedua bangsa dan rakyat," ujar Socheata dalam sebuah konferensi pers.
Bentrokan bersenjata antara pasukan Thailand dan Kamboja meletus pada 24 Juli di sepanjang perbatasan mereka. Kedua negara anggota ASEAN tersebut menyepakati gencatan senjata pada sore 28 Juli, yang mulai berlaku pada tengah malam di hari yang sama.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.