TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Rakyat Menengah Atas 13 Bekasi mengadakan pelatihan jurnalistik untuk para siswanya. Kegiatan ini diisi oleh sejumlah wartawan yang kebetulan sedang berkunjung ke sekolah tersebut.
Kepala Sekolah Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi Lastri Pajarwati menceritakan interaksi yang terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anak-anak ini penasaran, jadi terbalik wartawan yang ditanya sama anak-anak," ujarnya setelah mengadiri acara Pelantikan Guru Sekolah Rakyat di Kantor Menterian Sosial, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Agustus 2025.
Lastri menyebut ketertarikan siswa yang besar terhadap dunia jurnalistik mendorong para wartawan untuk memberikan pelatihan langsung di tempat. Menurut dia, para siswa tersebut tertarik dengan jurnalistik.
Sekolah yang dipimpin Lastri kini memiliki 180 siswa, terbagi menjadi sembilan kelas. Dengan adanya pelatihan ini, ia berharap para siswa bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru di luar kurikulum akademik.
Menurut Lastri, tantangan terbesar dalam mendidik siswa adalah pembiasaan pola hidup berasrama, mengingat mereka sebelumnya memiliki pola hidup yang berbeda di rumah. Di sekolah ini, siswa dibiasakan dengan kehidupan 24 jam di asrama.
Program yang ada mencakup kegiatan keagamaan, seperti yasinan dan hadrah, serta mentoring dari wali asuh untuk memotivasi siswa dan membangun rasa percaya diri mereka.
Sebelumnya, sebanyak 1.323 guru Sekolah Rakyat yang baru direkrut pada bulan Juni resmi dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Gedung Aneka Bhakti Kementrian Sosial, Jakarta Pusat, 8 Agustus 2025.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan sudah ada lebih dari 70 Sekolah Rakyat yang beroperasi. Targetnya, pada 15 Agustus 2025, akan ada 100 titik Sekolah Rakyat yang beroperasi.
Ia menambahkan, pemerintah sedang berupaya untuk mencukupi segala kekurangan agar penyelenggaraan Sekolah Rakyat sesuai dengan harapan Presiden Prabowo Subianto.