TEMPO.CO, Badung -Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung kekalahan partai banteng di kandangnya sendiri, yakni Jawa Tengah, pada kontestasi pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah 2024 lalu.
Megawati mengingatkan kader di Jawa Tengah untuk tidak mempermalukan dirinya lagi. Sebab, Jawa Tengah dikenal sebagai kandang banteng alias salah satu basis suara yang selalu dimenangkan partai ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Awas lho, jangan mempermalukan saya lagi,” ucap Megawati di hadapan peserta Kongres VI PDIP, di Bali Nusa Dua Convention Center, Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Pernyataan Megawati itu disambut teriakan peserta kongres yang berasal dari Jawa Tengah. Sang Ketua Umum pun meminta kader untuk tidak berteriak-teriak. “Yang penting kerjakan sesuai arahan saya,” kata Megawati.
PDIP pada Pilpres 2024 lalu mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Namun, Ganjar-Mahfud hanya mendulang 7.827.335 suara atau 34,34 persen di Jawa Tengah. Pilpres di kandang banteng itu justru dimenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan 12.096.454. k
Kekalahan PDIP di Jawa Tengah juga terjadi pada pemilihan gubernur 2024 lalu. Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah yang diusung PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, hanya memperoleh 7.870.084 suara berdasarkan hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah pada Sabtu, 7 Desember 2024. Terpaut jauh dari rivalnya, Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang mendapat 11.390.191 suara.
Pada Mei 2025 lalu, Megawati Soekarnoputri juga sempat menyinggung soal kekalahan partai berlambang banteng moncong putih itu. Ia mengakui partainya babak belur dalam pemilu 2024. Menurut Presiden ke-5 RI ini, salah satu penyebab utama kekalahan PDIP adalah adanya perpecahan di basis daerah pemilihan yang seharusnya menyumbang suara terbesar.
“Tapi kalau kaliannya melempem, ya, enggak menang. Apa buktinya, saya lihat, gila deh, tempat yang seharusnya kami dulang, itu dipecah-pecah,” katanya dalam pidato di Trisakti Tourism Award di Jakarta, pada Kamis, 8 Mei 2025.
Meski babak belur di pemilu, Megawati mengatakan PDIP masih meraup kemenangan di tingkat kabupaten dan kota. Ia lalu menyimpulkan PDIP bisa bertahan berkat pertolongan rakyat, bukan dari kader partai. Sehingga, ujar Mega, sepanjang rakyat mencintai PDIP, mereka bisa solid bergerak. “Provinsi yang dihantam, dap dap dap!. Saya perhatikan, di bawahnya ditahan. Naik. Coba lihat aja hasil-hasilnya,” ujar dia.