Liputan6.com, Jakarta - Sebelumnya iOS 26 telah meluncurkan dua program beta terbaru, pertama adalah beta 5 pengembang dengan pembaruan fitur paling cepat dan kedua adalah beta 5 publik dengan pembaruan fitur yang sedikit tertinggal, sekitar 1 minggu dari versi pengembangnya.
Dilansir 9to5Mac, Kamis (7/8/2025), iOS 26 beta 5 memiliki beberapa perubahan atau peningkatan menarik, di antaranya:
- Animasi pada Lock Screen, Face ID, dan Touch ID kini menampilkan efek bouncing
- Hadirnya animasi saat pengguna membuka aplikasi dengan fitur Splash Screen
- Desain Liquid Glass mengalami penyesuaian seperti User Interface (UI) yang tidak lagi terlihat datar, efek kilau mendalam, dan tingkat transparansi seperti kaca atau cairan.
- Hadirnya tombol untuk mengganti mode pemotretan pada kamera, mempermudah penggantian dari mode tampilan terbaru ke mode tampilan classic.
- Kembalinya tombol “select” untuk memudahkan akses memilih pesan majemuk di email setelah sebelumnya opsi ini tersembunyi. Dengan hadirnya fitur ini, kamu bisa lebih cepat ketika ingin menghapus atau memindahkan pesan ke arsip.
- Pembaruan ikon AirDrop di dalam menu berbagi (Share Sheet). Pembaruan ini merupakan penyesuaian tema dari ikon dengan estetika “Liquid Glass” di iOS 26.
- Menu Bar, sekarang Apple memilih untuk mempertahankan menu bar terlihat ketika iPad tersambung pada monitor eksternal. Hal ini dilakukan agar sistem navigasi pengguna menjadi lebih mudah.
- Pembaruan tampilan notifikasi baru yang lebih jelas di Dynamic Island saat daya baterai sudah turun ke 20 persen akan membantu dan menemani pengguna agar mengetahui tingkat penyimpanan baterai sudah sampai mana.
Pembaruan Sistem Operasi Untuk Ekosistem
Selain segudang pembaruan yang digelontorkan untuk iPad dan iPhone pada iOS 26 beta 5, Apple juga memberikan pembaruan versi pengembang untuk serangkaian sistem operasi dari ekosistem mereka, seperti watchOS 26 beta 5, macOS Tahoe 26 beta, tvOS 26 beta 5, dan visionOS 26 beta 5.
Beberapa pembaruan untuk watchOS 26 beta 5, di antaranya:
- Hadirnya fitur Wrist Flick
- Datangnya fitur Workout Buddy
- Petunjuk untuk Watch Face
- Peningkatan Smart Replies dan Notes App
- Pembaruan desain dari Liquid Glass untuk Apple watch.
Selanjutnya untuk macOS Tahoe 26 beta 5 menerima pembaruan pada fitur:
- Liquid Glass
- Live Activities
- Riwayat Clipboard dan Live Translation untuk Messages
- FaceTime untuk panggilan telepon.
Kemudian, tvOS 26 beta 5 mendapatkan desain terbaru di:
- Liquid Glass
- Pembaruan TV Apps
- iPhone mode karaoke
- Pembaruan fitur FaceTime.
Pembaruan visionOS 26 beta 5 memberikan fitur baru dan peningkatan seperti:
- Datangnya Spatial Widgets
- Hadirnya Personas
- Meningkatnya dukungan pengambilan video dari Insta360, GoPro, dan kontroler PSVR 2 dengan angle 180 derajat dan 360 derajat.
- Desain baru dari lingkungan Jupiter yang lebih detail juga mendapatkan debut di pembaruan visionOS 26 beta 5.
Terakhir, perlu diingat bahwa semua fitur yang dibawakan pada pembaruan sistem operasi selain iOS 26 beta 5 masih diluncurkan dalam versi pengembang. Belum ada konfirmasi resmi kapan hadirnya versi publik dari sistem operasi beta pada ekosistem Apple lainnya.
Masifnya Pertumbuhan Bisnis Apple
Setelah memberikan segudang pembaruan pada ekosistemnya. Apple berhasil mempertahankan posisi kuat dalam persaingan bisnis teknologi.
Meskipun sempat mengalami masa kegelapan karena lambatnya inovasi yang muncul, bisnis penjualan iPhone Apple tumbuh sekitar 13 persen dari tahun ke tahun, mencatat hasil terakhir pendapatan sebesar USD 44 miliar atau sekitar Rp 735 triliun.
Selain itu, hasil pendapatan dari penjualan Mac juga mengalami peningkatan karena munculnya Macbook Air jenis baru. Pendapatan Apple baru-baru ini pada sektor penjualan Mac telah mencapai USD 8,1 miliar sekitar Rp 133 triliun.
Kemudian, peningkatan penjualan Apple pada sektor langganan seperti Apple TV Plus, iCloud, dan Apple Music menjadi rekor terbaik sepanjang masa. Dengan peningkatan pendapatan sekitar 13 persen, omset pada sektor ini mencapai USD 27,4 miliar atau sekitar Rp 452 triliun.
Walaupun Apple tengah mengalami peningkatan keuntungan di berbagai sektor bisnis yang mereka jalani, belum lama ini keputusan kebijakan tarif Presiden Donald Trump cukup berpotensi merugikan perusahaan sekitar USD 900 juta (sekitar Rp 14,8 triliun).
Hal ini disinyalir sebagai akibat pengambilan kebijakan dalam produksi perangkat. Sebelumnya, Apple telah memindahkan pabrik produksi dari China ke India, memicu penerapan tarif yang diberlakukan oleh Donald Trump.
Sayangnya, penerapan tarif ini dapat lebih diperkeruh apabila Trump sepakat untuk menerapkan ancamannya pada Apple dengan kenaikan tarif 25 persen jika perusahaan masih bersikukuh tidak mau membawa produksi ke dalam negeri sendiri.