Liputan6.com, Jakarta Barcelona kembali menjadi pusat perhatian berkat aksi luar biasa Lamine Yamal. Pemain muda tersebut tampil gemilang selama musim 2024/2025.
Presiden klub, Joan Laporta, memberikan pujian tinggi kepada Yamal. Ia menyebut sang pemain sebagai jenius dan yang terbaik di posisinya.
Komentar tersebut muncul setelah Yamal mencetak dua gol dalam kemenangan pramusim atas Seoul. Performa impresif ini menambah daftar panjang prestasinya.
Yamal juga baru saja menerima warisan besar berupa nomor punggung 10 di Barcelona. Hal ini semakin menguatkan perbandingan dengan Lionel Messi.
Namun, Laporta meminta semua pihak untuk tidak membandingkan Yamal dengan Messi. Menurutnya, Yamal memiliki jalannya sendiri yang tak kalah istimewa.
Sosok Jenius Bernama Lamine Yamal
Lamine Yamal disebut sebagai pemain terbaik dunia di posisinya oleh Joan Laporta. Pujian itu datang usai musim luar biasa yang dijalani Yamal bersama Barcelona.
Pada musim 2024/2025, Yamal mencetak 13 gol dan 18 assist, serta membawa Barcelona meraih treble domestik. Ia juga bersinar di laga pramusim dengan mencetak dua gol ke gawang Seoul.
“Lamine Yamal adalah Lamine Yamal, Leo Messi adalah Leo Messi,” ujar Laporta kepada CNN.
“Leo Messi pernah menjadi pemain terbaik dunia, dan Lamine adalah pemain terbaik dunia (di posisinya).
“Messi telah memenangkan segalanya, ia melakukan semuanya, mungkin pemain terbaik sepanjang sejarah,” lanjutnya.
“Tetapi dunia terus berputar dan muncul jenius-jenius baru, seperti Lamine Yamal, Pedri, dan Raphinha.”
Warisan Nomor 10 dan Tekanan Perbandingan
Yamal kini mengenakan nomor punggung 10, nomor yang sebelumnya identik dengan Lionel Messi. Hal ini memicu perbandingan yang tidak terhindarkan di kalangan fans.
Laporta memahami ekspektasi yang ada pada Yamal. Namun, ia menegaskan bahwa Yamal adalah pribadi yang berbeda dan tak perlu dibandingkan.
“Dalam kasus Lamine, tidak banyak pemain seperti dia karena dia adalah seorang jenius dan berada di level tertinggi,” kata Laporta.
“Saya rasa hal terpenting adalah dia menikmati bermain untuk tim.
“Penting baginya merasa nyaman dan bisa bermain bersama rekan-rekannya di lapangan,” lanjut Laporta.
“Dan di luar lapangan, dia menikmati hidupnya sebagai anak muda biasa.”
Profesionalisme Yamal yang Mengagumkan
Laporta juga memuji etos kerja Yamal yang dinilai sangat profesional meskipun usianya masih muda. Ia percaya sikap ini akan membuat Yamal semakin berkembang.
Menurut Laporta, Yamal menyadari bahwa dirinya harus terus menjaga kondisi dan disiplin dalam berlatih. Hal itu penting demi mempertahankan level permainan tertingginya.
“Dia sangat profesional, dan dia tahu bahwa untuk menjadi yang terbaik, dia harus bugar, harus berlatih, dan mengikuti arahan pelatih,” ucap Laporta.
“Dia juga harus mendengarkan orang-orang di sekitarnya dan yang paling penting adalah merasa bahagia.
“Merasa bahagia dan menikmati bermain sepak bola adalah kunci untuk berkembang,” imbuhnya.
“Saya percaya dia berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu yang terbaik di dunia.”
Siap Tampil Lagi di Laga Pramusim
Setelah mencuri perhatian saat melawan Seoul, Yamal dijadwalkan kembali tampil dalam pertandingan pramusim selanjutnya. Barcelona akan menghadapi Daegu di laga terakhir tur Korea Selatan.
Pertandingan tersebut akan menjadi kesempatan lanjutan bagi Yamal untuk menunjukkan konsistensinya. Penampilan positif ini pe...