TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jakarta menyebut ada potensi banjir rob di wilayah pesisir ibu kota pada 2 hingga 9 Agustus 2025. BPBD meminta warga yang bermukim di kawasan pesisir untuk waspada.
Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji mengatakan pasang air laut terjadi karena fenomena Fase Bulan Purnama. “Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” ujar Isnawa melalui keterangan tertulis pada Sabtu, Agustus 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyebut ada sejumlah wilayah yang patut mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi menghasilkan banjir pesisir atau rob hingga sepekan ke depan. Di antaranya daerah Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok dan Kepulauan Seribu.
Isnawa berujar masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut. “Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” tutur Isnawa.
Banjir rob merupakan genangan air laut yang mencapai daratan akibat naiknya permukaan air laut saat pasang. Fenomena ini kerap terjadi di wilayah pesisir dan dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, mengganggu aktivitas ekonomi, serta menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat terdampak.
Berbeda dengan banjir biasa, banjir rob dipicu oleh pasang surut air laut, bukan oleh curah hujan tinggi atau meluapnya sungai. Banjir rob umumnya melanda daerah pesisir dengan elevasi rendah atau dataran di bawah permukaan laut, seperti Jakarta Utara, Semarang, Pekalongan, dan sejumlah wilayah lain di pesisir utara Pulau Jawa.
Pasang surut air laut menjadi salah satu penyebab banjir rob. Pasang dapat terjadi karena pengaruh gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi. Ketika bulan, matahari, dan bumi berada dalam posisi sejajar (pasang purnama), gaya tarik gravitasi meningkat, mengakibatkan kenaikan maksimal permukaan air laut yang sering memicu banjir rob di kawasan pesisir.
Selain pasang surut, banjir rob juga disebabkan beberapa faktor lain. DI antaranya kenaikan permukaan laut, penurunan permukaan tanah, gelombang tinggi, hingga kerusakan ekosistem pesisir yang menahan gelombang pasang.